Minggu, 07 Juni 2009

Sejarah Singkat Universitas Sriwijaya



Ide untuk memiliki sebuah perguruan tinggi di Sumatera Selatan telah ada sejak awal tahun 1950-an, yang dicetuskan dalam suatu kesempatan resepsi perayaan hari Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1952. Diprakarsai oleh beberapa orang pemuka masyarakat, menjelma menjadi kesepakatan untuk membentuk "Panitia Fakultet Sumatera Selatan". Menjelang akhir Agustus 1952, dengan berbagai pertimbangan, ditetapkan bahwa yang pertama akan didirikan adalah fakultas ekonomi. Untuk itu dibentuklah "Panitia Fakultet Ekonomi Sumatera Selatan" yang dikelola oleh suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 1 April 1953 dengan nama "Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti".

Pembukaan Fakultet Ekonomi secara resmi di bawah Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti ini dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1953 dalam suatu acara yang dihadiri oleh Mr. Hadi, Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PPK), Drg. M. Isa (Gubernur Sumatera Selatan), Bambang Utoyo (Panglima TT II Sriwijaya) dan Ali Gathmyr (Ketua DPRD Sumatera Selatan).

Upaya melengkapi perguruan tinggi di Sumsel dilanjutkan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti dengan membentuk Panitia Penyelenggaraan Fakultas Hukum. Pada tanggal 1 November 1957, bertepatan dengan perayaan Dies Natalis IV Fakultas Ekonomi, diresmikanlah fakultas tersebut dengan nama 'Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat".

Pengembangan kemudian dilanjutkan dengan bantuan Penguasa Militer Teritorial II Sriwijaya yang memberikan bantuan keuangan unuk mendirikan gedung permanen Yayasan Perguruan Tinggi Syakhyakirti di Bukit Besar (kini Kampus Unsri Bukit). Upacara peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 31 Oktober 1957

Upaya selanjutnya adalah penegerian perguruan tinggi yang sudah ada tersebut. Dengan perjuangan gigih tokoh masyarakat Sumsel ketika itu, antara lain Kolonel Harun Sohar (Panglima selaku Ketua Paperda TT II/ Sriwijaya) dan A. Bastari (Gubernur), hambatan yang amsih ada untuk berdirinya universitas negeri di Palembang dapat diatasi. Delegasi yang dikirim ke Jakarta bulan Desember 1959 menemui Menteri PPK (Mr. Moh yamin) berhasil memperoleh jaminan kesediaan pemerintah untuk mengambil alih Perguruan tinggi Syakhyakirti menjadi suatu universitas negeri. Dengan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1960 tanggal 29 Oktober 1960 (Lambaran Negara Tahun 1960 No. 135) akhirnya berdirilah Universitas Sriwijaya yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 November 1960 dalam upacara penandatanganan piagam pendirian oleh Presiden Sukarno dengan disaksikan oleh Menteri PPK (Mr. Priyono) dan beberapa Duta Besar negara sahabat. Sebagai Presiden Universitas yang pertama diangkat Drg. M. Isa yang diangkat dengan Keputusan Presiden No. 696/M tahun 1960 tanggal 29 Okober 1960

Untuk memenuhi tuntutan perkembangan, Unsri kemudian merencanakan penambahan kampus, di luar Bukit Besar yang sudah ada, dengan membebaskan tanah seluas 712 hektar, di Indealaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sekarang Ogan Ilir-OI), pada tahun 1982. Pembangunan kampus baru ini dimulai pada tahun 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan H Ramli Hasan Basri memberikan kuliah perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Inderalaya ini pada tanggal 1 September 1993. Pemanfaatan sepenuhnya fasilitas di Kampus Inderalaya dilaksanakan dengan Keputusan Rektor pada bulan Januari 1995 dimana ditetapkan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Februari 1995 semua kegiatan administrasi dan sebagian besar kegiatan akademik diselenggarakan di Kampus Inderalaya. Peresmian Kampus Unsri Indralaya yang sesungguhnya baru dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 1997 oleh Presiden Soeharto.

Visi dan Misi Universitas Sriwijaya



Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang dapat melaksanakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan pembangunan Nasional. Karena kebutuhan pembangunan nasional bukanlah sesuatu yang statis, artinya akan selalu berubah sesuai dengan perubahan situasi regional maupun global, maka perguruan tinggi dituntut pula untuk senantiasa berubah dan menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan dan pembangunan, disamping menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan informasi dunia. Hal inilah yang merupakan tantangan utama yang dihadapi pendidikan tinggi Indonesia memasuki abad XXI, yang akan diawali dengan era persaingan bebas dan keterbukaaan pasar regional (ASEAN Free Trade Area: AFTA) dan selanjutnya persaingan bebas dan keterbukaan pasar Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Coorporation:APEC) tahun 2020.

Angin "Keterbukaan Pasar" ini terlihat mulai menyentuh Unsri. Permintaan untuk mengikuti pendidikan di Unsri dari calon mahasiswa luar negeri mulai terasa meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini. Hal ini merupakan fenomena yang menggembirakan sekaligus merupakan tantangan. "Menggembirakan", karena Unsri telah mulai diperhitungkan sebagai perguruan tinggi yang berkwalitas untuk diminati oleh calon mahasiswa dari luar negeri. "Tantangan", karena hal ini menuntut dilakukannya perbaikan, peningkatan dan pengembangan institusional di segala aspek sehingga standar akademik Unsri benar-benar setara dengan perguruan tinggi di luar negeri setidak-tidaknya dalam kawasan regional.

Di abad XXI perguruan tinggi di Indonesia termasuk Unsri telah harus dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan mampu berperan dalam masyarakat global. Hal ini menuntut dilakukannya peningkatan jumlah, mutu dan sarana akademik dan non akademik seiring dengan upaya memperbaiki administrasi dan manajemen organisasi. Dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi tantangan abad XXI ini, Unsri telah melakukan pengkajian lingkungan internal untuk melihat kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), dan pengkajian lingkungan eksternal untuk melihat peluang (Oppurtunities) dan tantangan (threat) yang akan dihadapi. Dari kajian SWOT ini dirumuskan visi, Misi dan Tujuan Unsri menghadapi abad XXI.

VISI UNSRI

Visi Universitas Sriwijaya pada tahun 2020 adalah "Universitas Sriwijaya pada dasawarsa kedua abad ke-21 merupakan perguruan tinggi termuka di Indonesia yang berbasis riset, memiliki keunggulan di berbagai cabang ilmu, khususnya di bidang pengembangan sumber daya alam, untuk menghasilkan manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, berakhlak tinggi, berbudaya, bersemangat ilmiah, dan menguasai serta mampu mempergunakan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan kesenian untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia".

MISI UNSRI

Untuk mewujudkan visinya, Unsri menyusun misi sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan tinggi dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan iptek dan/atau kesenian;
  2. menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, informasi baru atas cara kerja baru, yang memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi dan/atau kesenian;
  3. menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu pengetahuan sebagai upaya memberikan sumbangsih demi kemajuan masyarakat; dan
  4. menyelenggarakan pendidikan tinggi yang modern dan efisien.

TUJUAN UNSRI

  1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mandiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
  2. menghasilkan tenaga terdidik dan terlatih yang terampil dan andal untuk menopang pembangunan bangsa;
  3. menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, atau cara kerja baru yang akan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian;
  4. menghasilkan teknologi unggulan yang handal, serta teknik produksi teruji dan tepat guna untuk dimanfaatkan masyarakat;
  5. menghasilkan kajian kesenian, karya seni serta menyelenggarakan kegiatan kesenian untuk meningkatkan estetika bangsa;
  6. meningkatkan peran sebagai pusat pengembangan dan penafsiran ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, kesenian dan olahraga;
  7. meningkatkan peran aktif dalam membantu pemerintah dan masyarakat melalui lembaga-lembaga terkait di Unsri; dan
  8. meningkatkan kinerja yang relevan, bertanggung jawab, terpadu, berkelanjutan dan efisien dalam melaksanakan otonomi perguruan tinggi.

STRATEGI DAN PENGEMBANGAN UNSRI MENUJU 2020

Dengan memperhatikan isu strategik utama secara nasional dan dikaitkan dengan hasil kajian lingkungan internal dan eksternal, didapatlah strategi pengembangan yang dilaksanakan Unsri menuju Visi 2020, sebagai berikut:

  1. Pengembangan Unsri sebagai pusat pendidikan;
  2. pengembangan Unsri sebagai pusat penghasilan, penyimpan dan penyebarluas ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan informasi bagi masyarakat;
  3. pengembangan kelembagaan dan organisasi;
  4. pengembangan SDM;
  5. pengembangan kemahasiswaan;
  6. pengembangan kerjasama dengan dunia bisnis, industri, instansi dan perguruan tinggi dalam dan luar negeri;
  7. pengembangan kampus.

Strategi pengembangan di atas dituangkan ke dalam berbagai program pengembangan yang pada dasarnya terdiri dari tiga program induk pengembangan, sbb:

  1. Program Induk pemetaan sistem pendidikan tinggi.
  2. Program induk peningkatan relevansi dan mutu.
  3. Program induk pemerataan akses pendidikan tinggi. 

Lambang Universitas Sriwijaya



Keterangan Lambang

  1. Bunga Melati merupakan bunga suci melambangkan kemurnian, keanggunan, keluhuran, wibawa dan kesetiaan pada cita-cita.  Pada lambang digambarkan lima mahkota bunga (corolla) dengan warna kuning muda.  Lima mahkota bunga melambangkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, sedangkan warna kuning muda melambangkan warna Universitas.
  2. Bunga Seruni sebagai lambang yang paling tua ditemukan dalam sejarah Sriwijaya. Pada lambang digambarkan mahkota bunga (corolla) dari bunga yang terpilin (marginal flower), berjumlah 31, berwarna kuning emas yang terpilin. Jumlah 31 melambangkan tanggal lahir Unsri pada tanggal 31 Oktober 1960 dan warna kuning emas melambangkan keagungan Sriwijaya. Mahkota bunga yang terpilin ke kanan yang mengakibatkan ujung kelopaknya mengarah ke kiri dimaksudkan bahwa Universitas ini berjalan seirama dengan perputaran jaman.
  3. Cahaya melambangkan ilmu pengetahuan, yang menerangi jagad, menunjukan bahwa hanya dengan ILMU ketidaktahuan dapat ditiadakan. Ilmu digambarkan dengan cahaya (nur) sebanyak 60 pancaran sinar dengan 10 sinar besar, berarti bulan Oktober 1960.
  4. Kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA ditulis dengan huruf putih di atas dasar hitam yang menlingkar di dalam bunga seruni. Hitam melembangkan ketidaktahuan. Dengan adanya cahaya, ketidaktahuan dapat ditiadakan, yang lambangkan dengan huruf putih pada kata-kata UNIVERSITAS SRIWIJAYA menandakan Unsri sebagai gudang ilmu
  5. Motto ILMU ALAT PENGABDIAN ditulis dengan huruf berwarna emas di atas dasar hitam yang terletak dalam selendang dibagian bawah lambang. Motto ini melambangkan bahwa manusia wajib mengabdi kepada Tuhan, negara , bangsa, masyarakat dan keluarga. Pengabdian yang tidak disertai dengan ilmun pengetahuan tidaklah sempurna.

Makna lambang

Unsri sebagai milik bangsa Indonesia yang berfalsafah hidup Pancasila selalu dengan penuh daya dan dinamika meningkatkan ilmu pengetahuan guna memerangi ketidaktahuan yang merupakan penghalang bagi masyarakat bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur serta dalam ridho Tuhan Yang Maha Esa.


Lokasi Kampus Utama Universitas Sriwijaya




Gambar : Lokasi Kampus Utama Unsri Inderalaya (dilihat dari atas)
Jl. Raya Palembang-unsri KM 32 Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia

Universitas Sriwijaya memiliki dua buah kampus yaitu di Inderalaya (Ogan Ilir) dan di Bukit Besar (Palembang). Kampus Bukit Besar Palembang luasnya 32,5 hektar, dimanfaatkan untuk kegiatan akademik S0, S2 dan S3, juga diperuntukan bagi Program Ekstension S1 dan Program Pascasarjana.
Kampus Utama Inderalaya dengan luas 712 hektar terletak 38 kilometer ke arah selatan kota Palembang, merupakan Pusat Kegiatan Pendidikan untuk jenjang Sarjana (S1). Di kampus Inderalaya juga terdapat Kantor Pusat Administrasi (KPA), Perpustakaan Pusat, Lembaga Bahasa, Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Pusat Komputer, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Pusat Kesehatan Komunitas, Klinik Kesehatan, dan Stasiun Pemadam Kebakaran Universitas.
Unsri juga mempunyai Kebun Percobaan seluas 50 hektar di daerah Gelumbang (62 kilometer di selatan Palembang), Unsri juga memiliki Kampus Fakultas Kedokteran di Kompleks Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang, dan Kampus Pascasarjana di jalan Padang Salasa Bukit Besar Palembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar