Minggu, 07 Juni 2009

V. PERALATAN PABRIK
1. Fosflotasi
Teknologi dalam proses produksi gula untuk
meningkatkan kualitas gula dan efisiensi
pengolahan atau Boiling House Recovery
(BHR).
2. Pabrik Gula Semut dan Gula
Kristal berbasis Tebu dan Palma
Unit pengolah gula kristal dan gula
semut berbasis tebu dan palma.
Spesifikasi
Unit produksi gula skala pedesaan yang
dapat dioperasikan sepanjang tahun
dengan sistem vakum yang kompak
karena digabungkan dengan sistem
open pan untuk menghasilkan
beberapa bentuk gula atau pemanis
berbasis tebu (kapasitas 200-300 ton
tebu per hari) maupun nira palma
(kelapa, aren, siwalan) dengan kapasitas
hingga 10.000 liter nira palma
mentah per hari.
Manfaat
Menghasilkan gula mentah dengan
mutu tinggi dalam bentuk, gula
tanjung, nira kental, gula mangkok,
gula batok, gula remah (semut) dan
lain-lain. Produk gulanya dapat dijual
langsung di supermarket atau untuk
bahan baku industri makanan dan
minuman.
Target Pengguna
Petani tebu, pengrajin gula kelapa dan
pengrajin gula palma lainnya.
Tanki aerator
Instalasi fosfatasi floatasi
Spesifikasi
Proses separasi
kotoran dengan
menggunakan
sistem flotasi
(pengapungan).
Reaksi antara fosfat
dan susu kapur
pada suhu 79-82°C
dan pemberian
flokulan kation dan
anion.
Manfaat
Dapat meningkatkan
kualitas gula
dan efisiensi
pengolahan (BHR).
Target Pengguna
Pabrik gula yang
menghasilkan gula
berkualitas rendah
dan BHR yang
rendah.
Proses kristalisasi bervakum
Mini boiler
Katalog Produk dan Jasa Pelayanan P3GI 9

3. Pengering Ampas Dengan Memanfaatkan
Energi Panas Gas Cerobong Ketel
Teknologi pengeringan ampas tebu dengan energi
gas cerobong.
Spesifikasi
Pengering tipe rotary. Menurunkan kadar air ampas
hingga 15 poin dan suhu gas cerobong hingga 100°C.
Manfaat
Meningkatkan nilai bakar ampas, menekan bahan
bakar suplesi, meningkatkan efisiensi ketel,
meningkatkan sisa ampas, menekan biaya produksi
gula, meningkatkan penjualan ampas dan mengatasi
masalah polusi lingkungan.
Target Pengguna
Pabrik gula yang memerlukan penekanan penggunaan
bahan bakar.
4. Interface Pendeteksi Masakan Gula Dengan
Menggunakan PC
Alat (hardware & software) untuk mengakses data input ke
PC, dalam sistem pengendalian proses kristalisasi gula secara
otomatis.
Spesifikasi
A/D - D/A interface card, resolusi 12 bit. Input detector : conductivity,
level, temperature. Data acquisition software dengan
tampilan jalannya proses masak gula bentuk grafik pada layar
monitor. Suhu operasi ruang maks 25° C, kelembaban udara
relatif <>
Besar butir kristal seragam
Manfaat
Mendeteksi cepat perubahan
proses kristalisasi gula dan
menghemat waktu masak
sekitar 20% dibanding secara
manual. Mutu gula pasir terjaga
dengan besar butir kristal
lebih seragam. Memberikan
kemudahan dan ketelitian
dalam pengoperasian, penyimpanan
data selama proses
berjalan.
Target Pengguna
Pabrik gula yang akan
meningkatkan mutu gula
kristal secara efisien.
Tampilan proses masak di layar
monitor PC
Prototipe Rotary Bagasse Dryer Skala Pilot Plant
10 Katalog Produk dan Jasa Pelayanan P3GI

6. Teknologi Biotray
Merupakan teknologi untuk meningkatkan
efisiensi penggunaan air kondensor di PG.
Spesifikasi
Biotray terpasang pada sarana pendingin
dengan kerangka aluminium/logam lain dan
cartridge mikroba BT55.
Manfaat
Bermanfaat bagi kelancaran proses, penghematan
konsumsi air dan mencegah pencemaran.
Kebutuhan air kondensor dapat diturunkan
hingga 5% dari total kebutuhan air kondensor
dan sekitar 0,60 - 0,80, m3/ton tebu.
Target Pengguna
Pabrik gula yang kesulitan air kondensor dan
tingkat pencemarannya tinggi.
5. Dust collector
Alat penangkap debu hasil pembakaran di dalam ketel untuk mengurangi
polusi yang ditimbulkannya, dengan jalan melewatkan flue
gas yang mengandung debu ke dalam dust collector. Pemisahan
debu dan flue gas dilakukan dengan cara/prinsip centrifugaling, di
dalam cyclone.
Spesifikasi
Spesifikasi alat:
- Lokasi pemasangan direkomendasi di daerah vakum (antara ketel
dan ID fan)
- Efisiensi penangkapan debu berkisar antara 70-80% tergantung
banyaknya debu di dalam flue gas.
- Kapasitas disesuaikan dengan banyaknya flue gas dan debu yang
dikelola.
Manfaat
Dapat menangkap debu
hasil pembakaran di dalam
ketel yang ikut bersamasama
dengan flue gas
yang akan keluar melalui
cerobong.
Target Pengguna
Pabrik gula atau pabrik
lain yang mengalami
masalah polusi udara
akibat debu yang keluar
dari cerobong ketel terlalu
banyak.
Katalog Produk dan Jasa Pelayanan P3GI 11

7. CO2 Scrubber
Teknologi pemanfaatan CO2 yang terkandung dalam gas
cerobong ketel untuk proses karbonatasi nira atau leburan
gula.
Spesifikasi
Tipe Wet scrubber kombinasi dengan cyclone separator dan
moist separator. Konsumsi air sekitar 30 lt/m3 gas. Suhu
gas CO2 sekitar 33°C. Kandungan polutan mendekati 0 %.
Manfaat
Menekan biaya produksi gula dengan memanfaatkan CO2
dari gas cerobong ketel untuk proses karbonatasi nira atau
leburan gula.
Target Pengguna
Pabrik gula karbonatasi (dan rafinasi) yang masih menggunakan
tobong kapur atau pabrik gula sulfitasi yang akan
memproduksi gula rafinasi.
8. Direct Contact Heat Exchanger (DCHE)
Teknologi pemanasan nira tebu dengan cara kontak
langsung antara nira yang dipanaskan dengan uap
pemanasnya, pada tekanan kerja > 1 atm.
Spesifikasi
Uap pemanas : uap bekas, uap bleeding dari badan I/
II bertekanan > 1 atm. Nira yang dipanaskan : nira
mentah, nira jernih. Kapasitas disesuaikan dengan
banyaknya nira mentah atau nira jernih yang akan
dipanaskan.
Prototipe CO2 Scrubber Skala Pilot Plant
Direct Contact Heat Exchanger
(DCHE) tampak luar
Manfaat
Untuk memanaskan
nira mentah dari
suhu kamar ke suhu
75°C, atau
memanaskan nira
jernih dari suhu
75°C ke suhu 100°C
yang hemat energi.
Target Pengguna
Pabrik gula (untuk
menekan biaya
investasi dan
operasional proses
pemanasan nira
tebu).
12 Katalog Produk dan Jasa Pelayanan P3GI

9. Teknologi SAL (Sistem Aerasi Lanjut)
Pengolahan limbah cair secara intensif dan hemat lahan.
Spesifikasi
Diperlukan hanya sekitar 5% dari kebutuhan lahan pada
sistem konvensional atau sekitar 1000-2000 m2 saja.
Manfaat
Untuk memperoleh limbah cair yang memenuhi baku mutu
pada PG yang lahan untuk pengolahan limbahnya sempit
dan jelek. Sistem biologis aerob COD : 90-98%. Reduksi
BOD: 90-98 %. Air terolah dari UPLC SAL memiliki kadar
COD <>
Target Pengguna
Pabrik gula yang mempunyai lahan sempit untuk
pengendalian limbah.
Kondisi fisik air pada setiap tahap
pengolahan
IN = Air masuk UPL
A-1 = Aerasi 1
A-2 = Aerasi 2
A-3 = Aerasi 3
OUT = Air keluar UPL
Unit pengolahan limbah dengan Sistem Aerasi Lanjut (SAL)
Katalog Produk dan Jasa Pelayanan P3GI 13

Pertamina Articles

Artikel - Dunia Migas

GAS ALAM, SUMBER ENERGI UTAMA MASA DEPAN

Apa Itu Gas Alam ?

Gas alam seperti juga minyak bumi merupakan senyawa

hidrokarbon (Cn H2n+2) yang terdiri dari campuran

beberapa macam gas hidrokarbon yang mudah terbakar dan non-hidrokarbon seperti N2, CO2 dan H2S. Umumnya gas yang terbentuk sebagian besar dari metan CH4, dan dapat juga termasuk etan C2H6 dan propan C3H8. Komposisi gas alam bervariasi, tetapi umumnya tipikal gas alam (sebelum dilakukan pemrosesan) adalah seperti pada tabel di bawah ini.

Gas alam yang didapat dari dalam sumur di bawah bumi, biasanya ber-gabung dengan minyak bumi. Gas ini disebut sebagai gas associated. Ada juga sumur yang khusus menghasilkan gas, sehingga gas yang dihasilkan disebut gas non associated. Sekali dibawa ke atas permukaan bumi, terhadap gas dila-kukan pemisahan untuk menghilang-kanimpurities seperti air, gas-gas lain, pasir dan senyawa lainnya. Beberapa gas hidrokarbon seperti propan (C3H8) dan butan (C4H10) dipisahkan dan dijual secara terpisah. Setelah diproses, gas alam yang bersih ditransmisikan ke titik-titik penggunaan melalui jaringan pipa, yang jauhnya dapat mencapai ribuan kilometer. Gas alam yang dikirim melalui pipa tersebut merupakan gas alam dalam bentuk yang murni karena hampir seluruhnya adalah metan (CH4).

Gas alam yang dikirim tersebut merupa-kan ‘dry gas’ atau ‘gas kering’. Metan adalah molekul yang dibentuk oleh satu atom karbon dan empat atom hidrogen sebagai CH4. Gas metan mudah terbakar dimana secara kimia terjadi reaksi antara metan dan oksigen yang hasilnya berupa karbon di-oksida (CO2), air (H2O) ditambah sejumlah besar energi, sebagaimana persamaan be-rikut :

CH4[g] + 2 O2[g] CO2[g] + 2 H2O[50] + 891 kJ

Pengukuran Gas Alam

Gas alam dapat diukur dalam sejumlah cara. Sebagai gas, ia dapat diukur melalui volume pada temperatur dan tekanan nor-mal, dinyatakan dalam cubic feet (CF), yang umumnya dipakai dalam ribuan cubic feet (MCF), jutaan cubic feet (MMCF), atau triliun cubic feet (TCF). Gas alam juga sering diukur dan dinyatakan dalam British thermal unit (BTU). Satu BTU adalah sejumlah gas alam yang akan menghasilkan energi yang cukup untuk memanaskan satu pound air dengan satu derajat pada tekanan normal. Satu cubic feet gas alam mengan-dung sekitar 1,027 BTU. Gas alam yang dikirim melalui pipa di USA, diukur dalam satuan ‘therms’ untuk penggunaan pemba-yaran. Satu ’therm’ adalah ekivalen dengan 100.000 BTU, atau sekitar 97 SCF gas alam.

Konsumsi Gas Alam Dunia

Gas alam dewasa ini telah menjadi sumber energi alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia untuk berbagai keperluan, baik untuk perumahan, komersial maupun industri. Dari tahun ke tahun penggunaan gas alam selalu meningkat. Hal ini karena banyaknya keuntungan yang didapat dari penggunaan gas alam dibanding dengan sumber energi lain. Energi yang dihasilkan gas alam lebih efisien. Tidak seperti halnya dengan minyak bumi dan batu bara, penggunaannya jauh lebih bersih dan sangat ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan. Disamping itu, gas alam juga mempunyai beberapa keunggulan lain, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak korosif dan tidak beracun.

Apabila kita lihat pertumbuhan konsumsi gas alam dunia dalam 20 (dua puluh) tahun ke depan berdasarkan data dan proyeksi dari Energy Information Administration (USA) dalam International Energy Outlook tahun 2002, maka proyeksi konsumsi gas alam dunia akan mencapai 162 trilliun cubic feet (TCF) pada tahun 2020. Jumlah ini merupakan 2 (dua) kali konsumsi pada tahun 1999 yang sebesar 84 TCF. Kalau pada tahun 1999 pangsa pasar gas alam dibandingkan sumber energi lain adalah 23%, maka pada tahun 2020 diproyeksikan akan naik menjadi 28%.

Cadangan Gas Alam Dunia

Berdasarkan data dari Natural Gas Fundamentals, Institut Francais Du Petrole pada tahun 2002, cadangan terbukti(proved reserves) gas alam dunia ada sekitar 157.703 109 m3 atau 142 Gtoe (1000 m3 = 0,9 toe). Jumlah cadangan ini jika dengan tingkat konsumsi sekarang akan dapat bertahan sampai lebih dari 60 tahun. Apabila kita bandingkan dengan cadangan minyak dunia, maka berdasarkan tingkat konsumsi sekarang, minyak bumi hanya akan dapat bertahan sampai 40 tahun ke depan saja. Namun demikian, penemuan baru cadangan gas alam umumnya lebih cepat daripada tingkat konsumsinya. Pada tahun 1970, cadangan terbukti gas alam dunia hanya sekitar 35 Gtoe. Dengan asumsi konsumsi sebesar 47 Gtoe, berarti selama 30 tahun terakhir tambahan cadangan gas alam adalah sebesar 154 Gtoe.

Dengan menggunakan metode estimasi yang konvensional, total sumber gas alam dunia dapat mencapai 450 gtoe, sedangkan apabila estimasi berdasarkan unconventional yang tingkat ketidakpastiannya lebih tinggi maka sumber gas alam dapat mencapai 650 gtoe. Cadangan gas alam tersebar di seluruh benua, dengan cadangan terbukti (proved reserves) terbesar berada pada negara-negara pecahan Uni Soviet dan Timur Tengah.•

Material tangki dan pemilihan pompa untuk H2SO4

Assalam

Yup,,pilihan anda sudah bener tuh,,pake SS 316,,jangan pake selain SS316

Tentu saja ada bbrapa alasan kenapa kita make SS316 :
- bahannya korosif
- SS316 sudah sangat lazim di Industri,,jadi untuk mendapatkannya lebih mudah,,walaupun memang sedikit mahal,,namaun karena ketersediaannya yg banyak,,harganya cukup bersaing

Pompa dan pipanya pun harus stainless - bahan yg sama,,namun seringkali di Industri untuk melakukan penghematan,,biasanya penggunaan pipa gradenya sedikit diturunkan jika konsentrasi bahan korosif kita juga turun..

Ex : misal laju alir bahan korosif anda seperti ini :
start dari tangki penyimpanan (SS316),,terus masuk pompa (SS juga)...terus masuk ke tangki pencampuran (masih tetap SS) setelah keluar tangki,,konsentrasi menurun sehingga pipanya bisa diganti dgn SS yg lebih rendah gradenya

Intinya,,sebaiknya seragam,,ini juga mempermudah proses PIPING terutama saat menyambung antara equipment dan pipa,,kalau seragam,,bahan untuk lasnya nggak susah,,begitu,,dan hasil sambungannya lebih kuat (sori terlalu teknis) .Hal ini dilakukan di masa2 precommisioning / pembangunan pabriknya

Dari pengalaman di Industri,,inilah yg dilakukan,,namun ada juga yg tetap menggunakan tetap SS 316 walaupun konsntrasi sudah turun,,ini dilakukan karena pertimbangan safety jika ternyata terjadi kesalahan sistem kontrol di tangki pencampuran,,dan seperti yg saya katakan sebelumnya,,ini untuk mempermudah proses piping,,asalkan dana tersedia dgn baik..

Semoga membantu - mungkin teman2 yg pernah precommisioning bisa bantu lebih lagi

WSLM -
REKAYASA GENETIKA

Pada awalnya, proses rekayasa genetika ditemukan oleh Crick dan Watson pada tahun 1953. Rekayasa genetikan merupakan suatu rangkaian metode yang canggih dalam perincian akan tetapi sederhana dalam hal perinsip yang memungkinkan untuk dilakukan pengambilan gen atau sekelompok gen dari sebuah sel dan mencangkokkan gen atau sekelompok gen tersebut pada sel lain dimana gen atau sekelompok gen tersebut mengikat diri mereka dengan gen atau sekelompok gen yang sudah ada dan bersama-sama menanggung reaksi biokimiawi penerima.
Pada dasarnya rekayasa genetika memanipulasi DNA (asam deoksiribosenuklat). Gen atau pembawa sifat yang bisa diturunkan dalam mahkluk terdiri dari rantai DNA. Rekayasa genetika menyeleksi gen DNA dari suatu organisme ke organisme lainnya. Pada awalnya, perkembangan tersebut hanya antara satu jenis mahkluk hidup, tetapi kini perkembangan sudah sedemikian maju sehingga bisa dimungkinkan untuk memindahkan gen dari satu jenis mahkluk hidup ke mahkluk hidup lainnya yang berbeda jenisnya, sebagai contohnya adalah gen ikan yang hidup didaerah dingin dipindahkan kedalam tomat untuk mengurangi kerusakan akibat dari pembekuan. Saat ini teknologi “gunting tempel” gen untuk menciptakan mahkluk sama, bahkan telah mencoba untuk menciptakan bentuk yang belum pernah ada sebelumnya.
Salah satu teknik yang digunakan untuk mencoba menciptakan makhluk hidup yang hamper sama dengan yang sudah ada melalui rekayasa genetika adalah dinamakan teknik cloning. Kloning memperkenalkan manusia pada perkembangan badan yang deterministic, lewat cetak biru gen organisme induknya. Membuat cloning gen merupakan suatu teknologi untuk mengidentifikasi, mengisolasi, dan membuat copy gen dari protein tertentu, dengan tujuan agar gen itu dapat dianalisa atau dipakai untuk memproduksi protein yang banyak terdapat dalam tubuh mahkluk hidup, merupakan Pembina utuma unsure structural sel manusia. Protein structural tersebut mencakup juga kalogen yang terdapat di kulit dan jaringan pengikat, keratin dalam rambut dan myosin serta aktin dalam otot. Protein juga berperan sebagi pengatur yang menentukan.
Jelas timubul pertanyaan, apakah cloning itu dpat dipertanggung jawabkan? Pertanyaan tersebut mengacu pada pertanyaan yang muncul sebelumnya seperti: apakah cara “produksi manusia” secara teknis ini tidak mengubah secara total dasar hidup bersama manusia yang bertumpu pada persatuan seorang pria dan wanita untuk memulai dan membesarkan seorang manusia baru? Apakah cara ini boleh dialih tangankan kepada petugas-petugas laboratorium? Apakah nantinya hal ini tidak akan membuka secara luas kesempatan bagi penyalahgunaan dengan memprodusir orang-orang sesuai dengan kegunaan, kesukaan, dan kejahatan orang? (Ensiklopedia Etika Medis, 1979:29), bahkan suatu saat nanti bisa saja giliran tubuh manusia lengkap hasil proses cloning siap diperdagangkan. Pertama yang akan kita hadapi adalah perdebatan etis, moral, dan hukum mengenai teknik tersebut.
Salah satu contoh terbaru lompatan besar yang dibuat manusia di bidang rekayasa genetika ini adalah temuan imunolog Ellen Heber-Katz anggota American Association for Advancement of Science di Philadelpia (Kompas 22 Februari 1998). Awalnya hanya satu prosedur standar laboratorium, melubangi daun telinga mencit untuk memulai eksperimen manggandakan sclerosis (jaringan yang mengeras). Tiga pecan setelah dilubangi ternyata daun telinga mencitnya pulih kembali, tak berlubang. Tindakan pengulangan pun, memberikan hasil serupa.
Setelah berdiskusi dengan ilmuwan lain, ia menyimpulkan, prose situ bukan sekedar penyembuhan normal luka, tetapi hasil regenerasi jaringan. Proses yang biasa hanya terjadi pada jenis amphibi, misalnya katak yang bisa meregenerasi tungkai.
Bersama koleganya Ellen mencoba menerjemahkannya kedalam praktek penyembuhan yang sesungguhnya. Menurutnya, perubahan telah terjadi pada mamalia, sepeti mencit itu. Meski terjadinya masih pada mencit yang dibiakkan secara khusus, timbul ide bagaimana kalau kemampuan tubuh mencit melawan kanker dikembangkan menjadi kemampuan meregenerasi tungkai?
Ellen menduga , regenerasi pada mencit pada mencit ada hubungan dengan reaksi kekebalan, namun belum dapat memastikan seberapa jauh peran reaksi kekebalan dan seberapa jauh akibat mutasi gen.


Membongkar sel tua

Sementara itu The Sunday Times (15 Januari 1998) mengabarkan, seorang ilmuan AS lainnya telah berhasil menyingkap rahasia penuaan. Dari main-main dengan materi genetic, mereka menemukan “ sumber zat awat muda” untuk membuat sel manusia hidup lebih lama.
Usaha memperpanjang usia sel manusia dipandang akan sangat bermanfaat bagi penanggulangan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan keuzuran. Tim Dr. Woodring Wright, professor biologi sel di University of Texas Dallas, menggunakan sel telur dan sperma, dan mempengauhi telomere (ujung kromosom). Kromosom sendiri , seperti diketahui, membawa gen-gen atau “cetak biru” manusia.
Sebagian kecil telomere ternyata hilang setiap kali sel biasa pada tubuh manusia membelah diri. Namun karena sel normal tidak menghasilkan enzim telomerase, telomere tidak tumbuh lagi. Tim Dr. Wright berhasil menemukan cara untuk menumbuhkan kembali telomere ini dengan menggunakan enzim telomerase.
Tahun lalu tim Dr. Wright mampu membuktikan, hilangnya telomere berkaitan dengan keuzuran. Dengan telomerase, mereka yakin bisa meregenarasi telomere sehingga penuaan (setidaknya di tingkat sel) dapat dihentikan. Namun, ia cepat-cepat mengingatkan “Ini tidak berarti manusia dapat hidup selamanya” Karena matinya sel hanya salah satu saja dari sekian banyak proses yang membuat seseorang menjadi tua.
Namun penemuan itu dapat membantu memperpanjang usia sel dengan cukup berarti. Kebutuhan akan sel yang jauh lebih panjang umur dari yang sampai kini ada, memang amat dibutuhkan oleh para terapis gen dalam ushanya menyembuhkan pasien berpenyakit yang menurun, misalnya sel-sel si pasien, memasukan gen sehat ke dalam sel-sel lalu mengembalikannya ke tubuh paien. Diharapkan sel yang telah dimanipulasi itu akan mengambil alih peran sel-sel yang membawa kelainan penyakit tadi. Sayangnya seringkali sel-sel sehatnya keburu menua di saat terapis selesai mananganinya sehingga mati sebelum bisa berbuat banyak.


Dengan mencegah kematian sel, proses telomerase diharapkan juga akan merangsang sel-sel bekerja lebih baik. Timnya telah mencoba pada sel kulit, retina, dan kulit bagian dalam arteri. Hasilnya semua sel tumbuh telemorenya bersifat normal tanpa tanda-tanda menjadi kanker.
Andaikan proses penuaan ini arena peperangan yang penuh misteri, maka rupanya manusia menyerang untuk menguakan tabirnya dari segala penjuru. Profesor Stephen A. Krawetz dari Fakultas Kedokteran Wayne State University “menembaknya” dari kasus-kasus progeria.
Progeria atau Sindrome Progeria Hutchinson-Gliford adalah mutasi yang mengakibatkan proses penuaan berlangsung segera setalah kelahiran. Hanya dalam waktu 7 tahun pengidapnya sudah mengalami keriput kulit, penyakit jantung, katarak, patah atau retak tulang yang tak kunjung sembuh, dan tanda-tanda pikun. Para penderitanya sering dalam ikatan keluarga. Rata-rata usia penderita Cuma mencapai 13,4 tahun.
Pertumbuhan manusia normal dapat digambarkan seperti gunung. Tahap pertama meningkat, mencapai puncak (saat manusia berumur 20-an), kemudian tiba tahap kedua menurun. Dengan sendirinya, jika proses penuaan dapat dihentikan saat manusia berada di puncak, kemudaan akan bertahan.

  1. Vektor, berupa plasmid bakteri atau viral ADN virus.


    Gbr. Pembuatan plasmid dan mekanisme penyisipan gen


  2. Bakteri, berperan dalam perbanyakan plasmid melalui perbanyakan bakteri.

    Gbr. Pemisahan DNA oleh enzim restriksi


  3. Enzim, terdiri dari enzim RESTRIKSI (pemotong plasmid/ADN) dan enzim LIGASE (penyambung ptongan-potongan ADN)

Gbr. Proses produksi insulin manusia dengan rekayasa genetika


Kandungan Minyak Goreng

Minyak goreng bukan merupakan sumber kolesterol, lemak hewanilah sumbernya. Hanya saja, pemakaian minyak dengan kandungan asam lemak jenuh yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kolesterol. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan minyak nabati mengandung fitosterol. Dengan demikian, jelaslah bahwa minyak goreng bukan merupakan sumber kolesterol.

Kolesterol hanya berasal dari lemak hewani. Akan tetapi, konsumsi minyak dengan kandungan asam lemak jenuh yang cukup tinggi dapat menyebabkan terbentuknya kolesterol di dalam tubuh melalui proses metabolisme.

Untuk itu jangan takut menggunakan minyak goreng untuk memasak. Yang penting jangan menggunakan minyak secara berulang (minyak bekas/jelantah) karena dapat memicu kanker. Minyak yang telah dipakai untuk menggoreng (minyak jelantah) menjadi lebih kental, mempunyai asam lemak bebas yang tinggi dan berwarna kecoklatan. Minyak ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena bisa menyebabkan kanker.

Kolesterol sering diartikan salah oleh masyarakat dan dinilai sebagai sesuatu yang sangat menakutkan. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh produsen minyak dengan menuliskan kalimat ‘tidak mengandung kolesterol’ atau ‘non kolesterol’ pada kemasan minyak yang dijual. Tujuan utamanya untuk mempengaruhi sugesti konsumen dan mendongkrak penjualan produknya.

Sebagai konsumen, kita harus mengetahui kenyataan sebenarnya bahwa tidak ada kolesterol di dalam minyak goreng. Dengan demikian, kita tidak akan mudah menjadi korban iklan. Minyak goreng hanya mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Perbandingan asam lemak jenuh dan tidak jenuh inilah yang menentukan sifat fisik, kimia dan mutu minyak goreng secara keseluruhan.

Asam lemak jenuh yang ada pada minyak goreng umumnya terdiri dari asam miristat, asam palmitat, asam laurat dan asam kaprat. Asam lemak tidak jenuh dalam minyak goreng adalah asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat yang masing-masing memiliki satu, dua dan tiga ikatan rangkap dalam struktur molekulnya.

Minyak goreng dengan asam lemak tidak jenuh yang tinggi, seperti minyak kedelai dan minyak jagung sangat menguntungkan dari segi kesehatan, karena dapat mengurangi kadar kolesterol darah. Akan tetapi, minyak dengan kandungan asam lemak tidak jenuhnya tinggi kurang baik bila digunakan untuk minyak goreng apalagi dalam pemakaian yang berulang.

Pada suhu tinggi, asam lemak tidak jenuh sangat mudah sekali teroksidasi dan menimbulkan senyawa-senyawa yang berdampak negatif bagi kesehatan. Meskipun kadar asam lemak jenuh pada minyak kelapa dan kelapa sawit cukup tinggi dibandingkan dengan minyak jagung atau minyak kedelai, tidak terbukti minyak kelapa dan kelapa sawit menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.

Penelitian terbaru membuktikan, bahwa adanya middle chain triglyceride (MCT) pada minyak kelapa sangat membantu dalam proses metabolisme lemak di dalam tubuh. Sehingga mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung koroner dan penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu, nenek moyang kita tidak memiliki masalah dengan kolesterol walaupun telah menggunakan minyak kelapa dalam menu sehari-hari.

Bagaimanapun juga, kolesterol penting bagi kesehatan. Kolesterol merupakan bahan baku pembentukan berbagai hormon tubuh termasuk hormon seks, pembentukan vitamin D, bagian penting dari setiap membran sel dan komponen utama penyusun lemak di otak.

Oleh karena itu, fobia (ketakutan) berlebihan pada kolesterol akan merugikan kesehatan. Defisiensi kolesterol akan menyebabkan tubuh jadi kurus, infertil (mandul), gangguan otak dan sistem hormon tubuh, keterbelakangan atau gangguan mental dan meningkatnya sifat agresif.

Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin

Ini hasil searching di internet tentang ciri-ciri makanan berformalin.

Bagaimana mengetahui secara pasti adanya formalin pada produk pangan?
Deteksi formalin secara kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.

Bagaimana mengenali kemungkinan suatu produk pangan mengandung formalin sebagai pengawetnya?
Berikut ini terdapat beberapa ciri penggunaan formalin, walaupun tidak terlampau khas untuk mengenali pangan berformalin, namun dapat membantu membedakannya dari pangan tanpa formalin.

Ciri-ciri mi basah yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
* Bau agak menyengat, bau formalin
* Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal

Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin:
* dak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius)
* Tahu terlampau keras, namun tidak padat
* Bau agak mengengat, bau formalin (dengan kandungan formalin 0.5-1ppm)

Ciri-ciri baso yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Teksturnya sangat kenyal

Ciri-ciri ikan segar yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih
* Bau menyengat, bau formalin

Ciri-ciri ikan asin yang mengandung formalin:
* Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius)
* Bersih cerah
* Tidak berbau khas ikan asin